MEDAN INSIDER - Pengamat politik, Yusak Farchan yang mengatakan, elektabilitas Anies Baswedan tertinggal dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo karena cawapresnya belum diumumkan ke publik.
Menanggapi itu, sosiolog Musni Umar menyatakan tidak sependapat jika elektabilitas Anies disebut melorot.
Dia malah menyebut elektabilitas Anies sengaja direndahkan sesuai pesanan yang membiayai survei.
“Saya tidak sependapat elektabilitas Anies melorot karena cawapresnya tidak segera diumumkan,” kata Musni Umar seperti dikutip dari Twitter resminya, Selasa, 6 Juni 2023.
Menurutnya, selain karena elektabilitas Anies sengaja direndahkan sesuai pesanan yang membiayai survei, ada penyebab lain.
Dikatakan, lembaga survei adalah institusi bisnis yang mencari keuntungan.
Baca Juga: Anggota DPRD Medan ini minta lurah mendata pedagang kaki lima di daerahnya
“Dia bekerja sesuai order yang beri pekerjaan,” jelasnya.
Untuk itu, pemberi order menggunakan lembaga survei sebagai sarana mempromosikan capres yang diinginkan.
Berikutnya, hasil survei sarana mempengaruhi masyarakat untuk memilih capres yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Mario Dandy dan Shane Lukas jalani sidang perdana kasus penganiayaan terhadap David Ozora
“Anies bukan capres yang diinginkan. Ia harus dilemahkan, dan dijegal tidak jadi capres,” ujar Musni Umar.
Sebelumnya, pengamat politik, Yusak Farchan mengatakan, kondisi itu disebabkan dua penyebab.
Artikel Terkait
Musni Umar pertanyakan Dirut TransJakarta Kuncoro Wibowo mendadak mundur, setelah tahu: Syukurlah!
Anies Baswedan terima laporan 'cawe-cawe', nentizen: Mulai deh bikin isu...
Popularitas Anies Baswedan di atas 50 persen versi Google Trends hingga pertengahan 2023
Mahfud MD ngaku menolak ditawari jadi bakal Cawapres Anies, ternyata ini alasannya