MEDAN INSIDER - Salah satu figur yang diharapkan menjadi bakal calkn wakil presiden (Cawapres) adalah Mahfud MD.
Termasuk dari jajaran Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ternyata menginginkan Mahfud MD untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan.
Namun Mahfud MD mengaku telah menolak tawaran menjadi bakal Cawapres Anies tersebut dengan suatu alasan.
Baca Juga: Bantu pengusaha lokal, Pemko Medan beli sepatu produk UMKM, pada 2022 transaksi mencapai 2,06 M
Manko Polhukam itu mengaku tawaran itu datang dari Presiden PKS Akhmad Syaikhu.
Tapi ia langsung menolak tawaran itu di depan Syaikhu.
"Beliau menjajaki untuk mencari cawapresnya Anies. Antara lain bertanya, 'Pak Mahfud bersedia enggak?' 'Enggak,'," kata Mahfud seperti dikutip dari kanal Youtube Kompas TV Jawa Barat.
Baca Juga: Denny Indrayana beri pernyataan terkait dirinya dilaporkan ke polisi karena ungkapan soal putusan MK
Mahfud beralasan, setiap partai politik di KPP sudah mengajukan calon wakil presiden masing-masing.
Sementara itu, Mahfud bukan bagian dari parpol di koalisi itu.
Ia khawatir koalisi itu akan bubar jika dirinya bersedia menjadi Cawapres bagi Anies.
Baca Juga: Hadiri Kejurda Dance Sport, Gubsu Edy Rahmayadi didaulat jadi juri
Mahfud berkata koalisi tersebut harus dijaga agar proses demokrasi berjalan.
"Nanti kalau saya ajak ke situ malah saya merusak demokrasi. Kalau yang satu keluar karena Anda ajak saya, kan rusak," ucapnya.
Artikel Terkait
Diduga sindir Mahfud MD yang tiarap soal kasus di Kemenkumham, netizen: Tidak baik bagi peluang pencawapresan
Hasil survey LSI Denny JA, Anies unggul di pemilik akun medsos Twitter, Ganjar di TikTok
Anies Baswedan terima laporan 'cawe-cawe', nentizen: Mulai deh bikin isu...
Popularitas Anies Baswedan di atas 50 persen versi Google Trends hingga pertengahan 2023