Kenali gejala asam urat dan cara mencegahnya

MEDAN INSIDER – Gejala asam urat biasanya muncul ketika kadar asam urat dalam darah meningkat dan kristal asam urat menumpuk di dalam jaringan tubuh.

Asam urat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari metabolisme purin dalam tubuh manusia.

Biasanya, asam urat ini akan diuraikan dan dikeluarkan melalui urin.

Baca Juga: Gawat! Menteri Tenaga Kerja izinkan potong gaji karyawan 25 persen, bagaimana jika terjadi di industri sawit?

Namun, jika terlalu banyak produksi asam urat atau tubuh tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, maka dapat menumpuk dalam darah dan menyebabkan kondisi yang disebut dengan hiperurisemia atau peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti asam urat tinggi, batu ginjal, serta dapat juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kadar asam urat dalam tubuh tetap seimbang dengan mengikuti pola makan yang sehat, memperbanyak minum air, serta melakukan olahraga secara teratur.

Nyeri adalah gejala asam urat yang paling dramatis, paling umum, dan paling terlihat. Gejala asam urat akut diantaranya:

• Nyeri tiba-tiba atau berdenyut pada satu atau beberapa persendian (biasanya pada ibu jari kaki, lutut, atau pergelangan kaki) yang dapat berlangsung selama beberapa hari
  
  
• Terkadang serangan asam urat akut tiba-tiba muncul di malam hari. Nyeri sendi jempol kaki bisa sangat parah sehingga berat seprai pun menyebabkan ketidaknyamanan.
  
  
• Sendi yang tampak bengkak dan meradang, dengan kulit berwarna ungu kemerahan yang mungkin terasa hangat

Baca Juga: Ingin cari laptop berkualitas baik tahun 2023? Berikut 10 daftar harga laptop terbaik di bawah sepuluh jutaan

Risiko asam urat Anda meningkat ketika Anda mengkonsumsi makanan tinggi purin.

Ketika purin terurai di dalam tubuh, mereka menyebabkan asam urat terbentuk.

Purin ditemukan dalam makanan berprotein tinggi tertentu dan beberapa minuman.

Dulu ada anggapan bahwa asam urat hanya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan, tetapi penelitian baru menemukan bahwa itu tidak benar; sebaliknya, asam urat dianggap memiliki hubungan genetik.

Namun perubahan gaya hidup memiliki peran penting dalam penyakit ini.